Difiliasi terbentuk dari kelompok tongkrongan. Secara rutin, tiap hari minggu, mereka membuka lapak baca buku gratis dan ngemper di sekitaran Taman Bungkul Surabaya. Namun, aktivitas lapak baca buku gratis ini dirasa belum cukup menjangkau anak muda Surabaya.
Evan Dewangga, salah satu pelopor Difiliasi, Dewangga Evan merasa, ruang baca kurang efektif jika tidak dibersamai dengan berpikir kritis.
“Awalnya beberapa teman-teman Difiliasi bergabung di sebuah komunitas literasi jalanan Surabaya. Biasanya melapak di taman bungkul Surabaya setiap hari Minggu. Hingga kami sampai ke titik jenuh” ungkap Dewangga.
Dewangga yakin membaca buku tanpa berpikir kritis belumlah cukup. Bersama rekannya sesama mahasiswa, pedagang, buruh, dan aktivis, mereka kemudian membentuk komunitas yang diberi nama Difiliasi pada akhir 2017. Sebuah komunitas yang mengasah pemikiran kritis.
Walaupun dari berbagai latar profesi, mereka yang tergabung dalam komunitas ini memiliki kesamaan sebagai pecinta kajian filsafat. Mereka juga punya cita-cita bersama untuk membuka ruang belajar bagi seluruh golongan dan lintas generasi.
“Pada 10 November 2017 kami bersepakat untuk mendirikan komunitas Difiliasi, Diskusi Filsafat Lintas Generasi. Ide ini dicetuskan oleh salah satu kawan kami, Anugrah” lanjutnya.
Anugerah, salah salah satu pelopor yang mengusulkan nama Difiliasi. Ia seorang mahasiswa Filsafat. Baginya, selain sebagai simbol, penamaan penting bagi sebuah komunitas agar bisa dikenal masyarakat luas.
“Sebelumnya, ada tiga nama yang saya usulkan kepada teman-teman. Ketiga nama tersebut tak sengaja terpikirkan ketika saya berada di kamar mandi. Sayangnya, saya hanya mengingat satu nama saja, yaitu afiliasi’. Dua nama yang lainnya saya lupa,” tutur Anugrah.
Nama awal yang diusulkan adalah afiliasi, yang berarti sebuah hubungan. Ini sesuai dengan cerita awal komunitas yang terbentuk dari hubungan pertemanan antar aktivis komunitas literasi di Surabaya.
“ Kata ‘afiliasi’ dimodifikasi oleh kawan-kawan, sehingga terciptalah nama ‘Difiliasi’ yang berarti Diskusi Filsafat Lintas Generasi,” kata Anugerah.
Kegiatan Difiliasi awalnya hanya melibatkan lingkaran pertemanan. Namun setelah aktif mempromosikan kegiatan melalui media sosial, sudah semakin banyak yang terlibat dalam aktivitas komunitas.
Diskusi Difiliasi dilakukan dua minggu sekali. Tempat diskusi berpindah dari satu warkop ke warkop yang lain. Tiap diskusi selalu ada wajah baru.
“Penyebaran pamflet melalui media sosial juga membuat kawan-kawan baru berdatangan. Senang, sih. Bertemu kawan-kawan baru yang satu frekuensi,” kata Mikhael Amzali, Dewan Pembina Difiliasi.
Editor: Andre Yuris. Foto: Dokumentasi Difiliasi
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan