Selasa (16/04/2019) SMA Katolik St. Hendrikus Surabaya mengajak para siswanya mengunjungi pesantren, pura dan klenteng. Kegiatan ini diselenggarakan dalam upaya pembentukan karakter siswa-siswi agar peka dan tanggap terhadap kondisi lingkungan sosialnya.
Bagi SMA Katolik yang beralamat di jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya ini, pendidikan karakter tidak hanya di kelas tetapi juga dengan perjumpaan langsung. Oleh karena itu sekolah mengagendakan kegiatan studi lapangan (field trip) sebagai salah satu metode belajar.
Kepala SMA Katolik St. Hendrikus, FX. Satrijo Widyatmoko mengatakan kegiatan ini dilakukan agar para siswa-siswi mampu mengembangkan daya analisa berkaitan dengan kondisi yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, khususnya mengenai kebhinnekaan di Indonesia.
“Kegiatan ini mengajarkan kepada peserta didik untuk belajar mandiri dalam kelompok, sehingga materi yang telah diperoleh di dalam kelas mendapatkan penguatan dari kenyataan di lapangan. Oleh karenanya, kami sangat mendukung kegiatan ini diadakan,” kata Romo Satrijo.
Ninuk Dyah Ekowati, Guru Geografi yang turut serta dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa kegiatan field trip ini bagian mata pelajaran geografi dan sosiologi. Karena itu, para siswa diajak untuk mempelajari keanekaragaman budaya Indonesia, diantaranya agama Islam, Konghucu dan Hindu.
“Siswa kami dapat berdialog dan belajar bagaimana mengenai keberagaman serta kehidupan yang harmonis antar umat beragama,” kata Ninuk.
Hal yang sama juga diungkapkan Michael Andrew, Guru Sosiologi.

“Kami berharap para siswa-siswi dapat belajar banyak hal di tiga tempat ini, khususnya mengenai budaya dan agama-agama di Indonesia secara langsung pada sumber primer,” kata Andrew.
Kegiatan studi lapangan yang diselenggarakan selama sehari ini , para siswa mengunjungi tiga tempat ibadah, yakni Pondok Pesantren Darus Sa’adah Nginden, Klenteng Boen Bio Kapasan, dan Pura Segara Kenjeran.
Sumber : Release SMAK Hendrikus. Editor : Andre Yuris
Tinggalkan Balasan