Baru kali ini aku berbicara dengan seorang wanita sampai 5 jam. Harusnya kupingku panas. Ini malah terasa candu. Mantanku yang mana yang ingin aku dengar selama itu? Selain Yemima, tidak ada.
Kenapa tiba-tiba jadi begini?
Kita belum pernah bertemu di dunia nyata. Ini virtual, sadarlah. Aku mengatakan pada diriku bahwa Yemima bisa saja besok meninggalkanku.
Merdu suaranya tidak sama seperti suara wanita lainnya yang pernah hadir di hidupku. Bagaimana bisa? Oh, aku ingat. Dulu aku pernah mengatakan pada rekan-rekanku bahwa aku ingin memiliki seorang pacar yang asli Jakarta. Dan itu pula alasanku kenapa aku memilih pulang ke Medan, karna aku tidak berhasil memiliki pacar yang asli anak Jakarta.
Lagian apa untungnya? Tanya temanku. Apa bedanya dengan wanita-wanita asli Medan? Padahal aku orang Medan yang harusnya mungkin diharapkan menyukai wanita daerah lokal disini. Tak perlu dihiraukan kata-kata temanku, mereka ku anggap sirik.
Aku ingin memiliki rumah di Jakarta. Lalu buat apa rumah itu jika ternyata pacarku adalah wanita cantik dari Bali. Mungkin Lilis akan terus membujukku. Ayo ke Bali, jodohmu ada disini. Jakarta mungkin tidak akan pernah aku kunjungi lagi selain alasan meeting dengan bos dan rekan lainnya.
Apakah Yemima pernah dekat seorang penulis? Mungkin aku kali pertamanya yang dia temui. Entah datang darimana, Yemima pasti kaget. Dan aku tau dia pasti merasa senang. Apalagi aku ingat katanya aku ini yang seiman yang dia temui di aplikasi kencan.
Jadi aplikasi kencan itu menjadi saksi awal pertemuan kami. Jika ku ingat kembali, memori itu sangat indah. Biarlah sekarang tersimpan rapi pada tempatnya. Begitu juga dengan caranya, setelah kisah kami usai mungkin Yemima tidak akan pernah melupakanku.
Setidaknya kisah yang telah usai berhasil meninggalkan kenangan manis.
Sebulan lalu aku mengirimkan hadiah ulang tahun Yemima. Dengan nama yang manis, My Lovely. Dia akan ingat sepanjang hidupnya. Tapi biar aku menebak, mungkin dia tidak suka. Darimana aku tau? Aku melihat dia tidak begitu excited. Hanya penasaran apa isi kadoku.
Ibunya yang menerima paket itu. Aku melihat foto kiriman kurir kemarin.
Ulang tahun Yemima masih sebulan lagi, tapi aku udah mengirimkan hadiah ulang tahunnya. Entah dia suka atau tidak, semoga saja suka. Aku memilih itu menurut penilaianku. Aku suka jam tangan itu dan ingin memiliki jam itu tapi malah ku beri pada Yemima. Aku belajar berkorban, memberi yang aku sukai untuk seseorang yang aku sayangi. Semoga dia menjaganya.
Meski aku tau dia pasti jarang memakai jam tangan itu. Bilang suka padahal nyatanya tidak, sudah biasa. Ya mungkin dia beneran tidak suka makanya jarang memakainya. Tapi setelah aku pergi dari hidupnya, dia akan terus teringat diriku setiap kali matanya melihat jam tangan itu.
Aku sengaja tidak mengucapkan selamat ulang tahun tepat di hari bahagianya itu. Apa mungkin dia menunggu ucapan dariku? Dia tampak bersenang-senang dengan teman-temannya. Apalagi cuma pemberianku saja yang tidak dia pamerkan. Sedangkan pemberian mantannya dipamerkan.
Hahahaha…
Bibirku tertawa sambil gemetar, ya aku orang baru di dalam hidupnya. Nanti dia akan merindukanku setelah aku benar-benar pergi dari hidupnya. Kalau pun tidak begitu penting baginya, tidak masalah. Setidaknya aku pergi disaat aku sudah memberikan yang terbaik untuknya.
Jaga diri. Sehat selalu. Terimakasih, ini ucapan dariku. Selamat ulang tahun Yemima. Akhir Mei, maaf aku pergi tanpa pamit.
Seolah aku penting bagimu, tapi sering kali sikapmu menjelaskan bahwa aku bukan siapa-siapa. Jangan katakan apapun, karna aku pasti menunggu.
Aku pikir aku harus bersama seseorang yang menghargai sebuah effort. Bukan hanya untuk status spesial, siapapun aku di dalam hidupnya alangkah indahnya jika aku dihargai. Bila aku tidak dihargai, lalu untuk apa aku ada di dalam hidupnya?
Yemima…
Aku juga punya teman sepertimu bahkan usianya sama sepertimu. Lihatlah, dia datang semaunya. Ternyata kau sama saja. Aku tak dianggap. Penting bagimu untuk mengusir rasa sepi. Curhatanmu yang mana yang tidak aku dengarkan?
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan