Pohon Lokal Indonesia Kini Semakin Langka

281 0
Keberadaan Pohon Lokal Indonesia kini semakin langka ditemukan. Padahal pohon telah jadi identitas nama wilayah-wilayah Indonesia, seperti Semarang (Pohon Asam), Kota Solo (Pohon Sala), Majalengka (Buah Maja),  Jakarta (Pohon Kemang, Tanaman Gambir, dll). Nama-nama itu tidak lagi dikenali sebagai nama pepohonan.

Dalam rangka Hari Cinta Satwa dan Puspa Nasional yang jatuh setiap tanggal 5 November, Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI) menyelenggarakan diskusi virtual “Kita Jaga Pohon Lokal Indonesia” pada Sabtu, 6 /10/2021.

Tukirin Partomihardjo, ahli ekologi dari Pusat Penelitian Biologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan, meskipun Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia, namun kepedulian terhadap kekayaan tersebut masih sangat rendah.

“ Banyak dari kita yang tidak lagi tahu, jenis tanaman yang merupakan nama daerah Indonesia , seperti Maja, Kemang, Gambir, dan lain-lain. Jangan sampai terjadi kepunahan, seperti jenis fauna Indonesia yang saat ini tinggal sejarah saja, misalnya Harimau.”, tegas Tukirin Partomihardjo.

Pengajar Program Studi Biologi, Fakultas Teknik, Universitas Samudra, Wendy Achmad  mengatakan saat ini yang relatif tidak ada yang mengenal pohon asli Indonesia. Ini akibat lebih populernya penanaman jenis pohon asing, seperti Trembesi, Mahoni. 

“ Salah satu yang sangat berpengaruh adalah belum adanya wadah pengenalan biodiversitas Indonesia dalam kurikulum pendidikan dasar Indonesia,” ucap Wendy Achmad.

Wendy melanjutkan, pelestarian pohon merupakan tiang pelestarian lingkungan. Dengan melestarikan pohon berarti menyelamatkan lingkungan. 

Pelestarian pohon lokal Indonesia juga sekaligus melestarikan budaya Indonesia, seperti Rumah Adat Kalimantan yang dibangun dari Kayu Ulin. Beberapa varietas pohon lokal juga bernilai ekonomi tinggi seperti Pohon Damar Mata Kucing di Lampung, jenis pohon Durian di  Kalimantan dan juga Kamper yang jadi  salah satu komoditas unggulan Indonesia.

Upaya pelestarian jenis pohon lokal Indonesia telah dilakukan beberapa komunitas di berbagai daerah seperti yang dilakukan komunitas Save Our Nusakambangan Island (SONI).

“Upaya rehabilitasi hutan dan lahan telah dilakukan di kawasan penyangga Cagar Alam Nusakambangan Barat mulai tahun 2016 dan di daerah Sungai Citanduy sejak tahun 2017 oleh komunitas Save Our Nusakambangan Island (SONI) “ kata Widodo Setyo, penggiat komunitas Save Our Nusakambangan Island (SONI).

SONI juga menanam pohon Pelahar (Dipterocarpus littoralis) yang termasuk pohon langka Indonesia, dan juga pohon-pohon buah seperti Alpukat, Asem Jawa, Kakao, Matoa, yang dapat membantu  perekonomian masyarakat sekitar. Mereka juga menyiapkan bibit pohon lokal bagi masyarakat. 

Di Solo, komunitas Enviro juga melakukan berbagai kegiatan konservasi pohon lokal dan menginventarisasi flora dan fauna di Alas Bromo dan daerah Boyolali.

“Penanaman pohon lokal di Kaki Gunung Lawu dan Bantaran Sungai Bengawan Solo bekerjasama dengan pemerintah dan komunitas setempat, “jelas Muhammad Yusron, ketua Enviro Universitas Sebelas Maret (UNS).

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan luas deforestasi Indonesia pada periode 2019-2020 mengalami penurunan sampai 75 persen, atau sebesar 115,5 ribu hektar, dibandingkan periode 2018-2019 yang mencapai 462,5 ribu hektar. Pulau Kalimantan yang dikenal sebagai bagian dari paru-paru dunia dalam 40 tahun terakhir 30% hutan Kalimantan mengalami deforestasi.

Gerakan Ayo Tanam Pohon Lokal pada tahun ini dilaksanakan dengan penanaman pohon lokal di Jakarta dan berbagai daerah Indonesia secara serentak sampai peringatan Hari Menanam Pohon Nasional pada 28 November 2021 nanti.


Ikuti Idenera di  Google News: Google will europäische Nachrichtenplattform starten - und ... Google News.


Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com


 

Please share,
Andre Yuris

Jurnalis Idenera.com, Photojournalist, dan Fact Checker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *