Di dalam diskusi literasi itu, Ratih menceritakan proses pembuatan karyanya. Novel Gadis Kretek memuat kisah perempuan akil balig yang lahir di keluarga pengusaha rokok kretek dengan latar waktu Indonesia tahun 1960-an.
“Berawal dari riset. Kemudian, saya butuh referensi visual, akhirnya membeli bungkus rokok kretek. Namun, lama-lama terkumpul banyak. Hingga sekarang menjadi koleksi,” katanya.
Setelah 15 tahun, bungkus rokok kretek itu mencapai ratusan. Ratih perlu mengerahkan energi selama empat tahun untuk memperoleh gambaran visual industri rokok kretek yang sesungguhnya.
“Saya mulai mengoleksi bungkus rokok kretek sejak tahun 2008. Hingga saat ini bungkus rokok kretek yang saya koleksi berjumlah kurang lebih 150 bungkus,” tuturnya.
Ratih menyampaikan bahwa novel-novel yang sudah digarap tidak pernah diadaptasi dalam bentuk serial film. Namun, nasib yang berbeda dengan novel Gadis Kretek.
“Saya tidak pernah membuat novel dengan pikiran akan diadaptasi menjadi serial film. Karena, saya lebih suka menulis skenario dari cerita yang asli, bukan dari adaptasi karya,” ucapnya.
Kemudian, ia memberikan alasan terkait keputusan adaptasi novel Gadis Kretek menjadi serial film. Sebab, Ratih ingin menjangkau penikmat karyanya agar lebih luas. Ada pesan yang perlu disampaikan, bahwa tidak semua orang membaca buku.
“Saya ingin menjangkau audience lebih luas. Karena, saya merasa ada pesan yang harus disampaikan, tidak semua orang membaca buku,” ujarnya.
Di akhir sesi diskusi literasi, Editor novel Gadis Kretek, Mirna Yulistiani mengatakan bahwa novel itu punya dampak ekonomi yang kuat, terutama saat diadaptasi menjadi serial film. Dampak itu dirasakan masyarakat di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.
“Dampak dari novel Gadis Kretek yang diadaptasi ke serial film itu tersebar ke mana-mana. Salah satunya, masyarakat yang memiliki toko di daerah tersebut menjadi ramai. Karena, imbas dari serial film Gadis Kretek tersebut,” pungkasnya.
Editor: Rangga Prasetya Aji Widodo
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan