NKRI yang Unik dan Beragam

159 0

Saya menyukai perbedaan. Saya menyukai kebebasan setiap orang dalam memilih jalan hidup mereka masing – masing, termasuk dalam memilh keyakinan. Saya menganggap agama bukan menjadi suatu halangan yang patut dipertimbangkan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Agama merupakan hal yang paling mendasar yang mestinya menjadi pedoman hidup bagi setiap orang menurut pandangan saya.

Dalam konteks HAM, Indonesia menjaminkan hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan yang terdapat di beberapa pasal yang membahas tentang Hak Sipil dan Politik. Hak dasar kebebasan beragama yang disebut sebagai HAM melekat pada manusia yang tidak bisa dihalangkan (inaudible right).

Baca juga : Saras Dumasari : Diam itu jauh lebih berbahaya, karena ia tak memihak*

Tapi, di era zaman ini baik dari di belahan negara lain termasuk di Indonesia pembahasan mengenai agama sedang hangat – hangatnya dibicarakan. Mulai dari isu – isu serta konflik membuat kebanyakan orang merasa lebih nyaman dengan orang – orang yang beragama sama dan membuat terjadi kerenggangan dengan orang – orang beda agama. Isu – isu maupun konflik ini juga biasa terjadi karena ada kaitan dengan kepentingan politik golongan tertentu.

Orang – orang lebih banyak menilai dan menjudge setiap orang hanya berdasarkan isu – isu apa yang sedang beredar seperti lewat media – media di tv atau medsos yang berkaitan dengan orang yang hendak mereka bicarakan, bukan berdasarkan data – data penelitian riil atau fakta yang memang terjadi di lapangan. Orang – orang menjadi lebih “tumpul” dalam menganalisa keadaan lingkungannya.

Baca juga : Anastasius Welerubun : Saat kebhinekaan bangsa kita terancam

Oleh sebab itu, saya tetap terbuka dengan pandangan – pandangan setiap orang terhadap arti sebuah agama maupun agama apa yang mereka imani. Kebebasan itu sendiri kembali merupakan hak dari setiap individu dan sudah sepantasnya menjadi bagian dari NKRI yang mengedepankan keunikan dan keberagaman tanpa membeda – bedakan satu sama lain.

*James Kennedy,  Peserta Sekolah Ansos 2017. Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya.

 ** Tulisan ini merupakan salah satu proses di Sekolah Ansos, dimana peserta diminta memberikan refleksinya  dengan judul; ” Saya dan….(isu yang dipilih)”. Atas persetujuan partisipan akan di publis secara berkala di www.idenera.com.

 


Ikuti Idenera di  Google News: Google will europäische Nachrichtenplattform starten - und ... Google News.


Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com


 

Please share,
idenera

IDENERA, membuka kesempatan bagi siapapun menjadi kontributor. Tulisan dikirim ke : editor@idenera.com dan dapatkan 1 buku tiap bulannya bila terpilih oleh editor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *