SMAK St. Hendrikus Belajar Kepekaan dan Analisa Sosial di Tambak Bayan Surabaya

185 0

Tanamkan kepekaan dan kemampuan Analisa Sosial,  SMAK St. Hendrikus Surabaya mengajak siswa-siswinya mengunjungi Kampung Tambak Bayan di Jl. Tambak Bayan Tengah Surabaya.

Kampung Tambak Bayan,  merupakan salah satu kawasan pecinanan tua  di Surabaya yang dihuni  etnis Tionghoa secara turun temurun.

Tambak Bayan berbeda dengan Kawasan Pecinan lainnya yang bisanya merupakan kawasan pertokoan dan perdagangan.  Di sini, berjejer rumah petak sederhana yang telah dihuni secara turun temurun.  Didapati juga sebuah bengkel kayu yang menurut penuturan warga telah beroperasi sejak kampung ini berdiri.

Walaupun letaknya di jantung kota Surabaya, geliat ekonominya tidak segemerlap Kya-Kya dan Tunjungan Plaza yang letaknya tidak jauh dari sana.

Peserta kegiatan Analisa Sosial SMAK St. Hendrikus Surabaya sedang berbincang dengan pemilik bengkel kayu di Tambak Bayan. Foto : M Andrew

Suster Yuliana, Kepala Sekolah SMAK St. Hendrikus  mengatakan kegiatan ini melatih siswa untuk semakin peduli terhadap keadaan sosial masyarakat disekitarnya.

 “ Kegiatan ini melibatkan siswa SMAK St. Hendrikus agar mereka peka melihat realitas sosial  dan sekaligus menganalisanya “, kata  Suster Yuliana.

Michael Andrew, Guru pendamping kegiatan ini  mengatakan pembelajaran analisis sosial bertujuan  agar siswa tidak hanya peka lingkungan sosial, namun dapat menangkap makna tertentu dan mengabstraksikannya

“ Harapannya setelah menangkap maknanya, mereka dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-harinya “ ungkap Michael.

Dr. Dany Sumanjaya, Pengurus Kampung Tambak Bayan antusias menyambut kehadiran para siswa SMAK St. Hendrikus Surabaya.

” Kami sangat berbahagia dengan kehadiran para siswa SMAK St. Hendrikus di Kampung Pecinan Tambak Bayan ini. Harapan kami agar mereka sudah mulai mengenal sejarah Tionghoa Surabaya sekaligus peka terhadap realitas sosial perkampungan ini sejak dini ”  kata Dany.

Peserta kegiatan Analisa Sosial SMAK St. Hendrikus Surabaya sedang berbincang dengan warga Tambak Bayan. Foto : M Andrew .

Catherine Fifi, siswi  yang ikut dalam kegiatan ini mengaku   kunjungan kali ini membuatnya belajar banyak hal terutama bagaimana melihat realitas sosial warga yang hidup sangat sederhana.

” Kami juga belajar menulis dari perspektif masyarakat pra-sejahtera dan minoritas yang mana itu belum pernah kami lakukan sebelumnya “, kata Wynona Beatrice, siswa lain yang ikut dalam kegiatan ini.


Ikuti Idenera di  Google News: Google will europäische Nachrichtenplattform starten - und ... Google News.


Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com


 

Please share,
Andre Yuris

Jurnalis Idenera.com, Photojournalist, dan Fact Checker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *