Elemen yang menopang sejarah 1965 versi Orde Baru banyaknya bukan main. Maka wajar bila film-film yang coba membongkar kebohongan tersebut tidak ada habisnya. Ada yang mengangkat seputar kesaksian penyintas, pengakuan pelaku, keberadaan kuburan masal, hingga manipulasi media dan antek asing.
Karya-karya semacam ini cukup konsisten dilakukan setelah reformasi. Pada 2016, ada Buru Tanah Air Beta, Bangkit dari Bisu, Izinkan Saya Menikahinya, dan Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!. Keempat film itu memiliki sisi menariknya masing-masing—baik secara tema maupun pilihan subjek.
Namun On the Origin of Fear karya Bayu Prihantoro bisa dibilang memiliki daya pikat paling kuat. Film ini mengangkat soal film propaganda termasyhur Orde Baru: Pengkhianatan G30S/PKI. Namun dengan cerdik, film juga mengakomodir wacana soal kerancuan “pelaku” dan “korban” dalam peristiwa 1965.
Lewat film ini, kita sadar bahwa sejarah adalah hasil konstruksi. Mengidentifikasi kebenaran, di tengah terpaan dua perspektif yang sama sekali berlawanan, bukanlah suatu hal yang mudah. Butuh perenungan, sebagaimana yang Darto (Pritt Timothy) lakukan dengan rokoknya di akhir film. (Sumber : http://cinemapoetica.com/sepuluh-film-indonesia-pilihan-tahun-2016)
Sutradara : Bayu Prihantoro Filemon
Durasi : 12 menit
Produksi : KawanKawan Films, Partisipasi Indonesia, Limaenam Films
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan