Kejanggalan Vakansi tidaklah terwujud dalam garis cerita utama, alias perjalanan dinas yang diulur-ulur menjadi bulan madu dadakan, tapi pada eksplorasi audiovisual yang berlangsung sepanjang durasi film. Lewat serangkaian long take, kita diminta untuk ikutan berlama-lama menatapi stagnansi kehidupan Jarot, yang seharian kerjanya nonton televisi di rumah sambil sesekali jual bensin eceran. Lewat penyuntingan nonlinear, kita diajak untuk menyingkap momen-momen acak dalam perjalanan Ning dan Mur mengantar sofa, yang berpuncak pada suatu malam di penginapan.
Janggal karena kita jarang melihat kegagalan domestik dan perselingkuhan sedingin ini. Sinema kita cenderung memperlakukan keduanya sebagai perkara melodramatis kalau tidak menye-menye. Belum lagi kita bicara moral normatif yang sinema kita bebankan pada keduanya—kesannya kegagalan hubungan manusia adalah sesuatu yang tidak mungkin di negeri ini, dan kalaupun mungkin ia harus berakhir baik-baik. Vakansi santai saja mengolah semua itu. Terlebih lagi, Vakansi secara subtil berhasil menerjemahkan kegagalan domestik dan perselingkuhan dalam konteks budaya Jawa: dansa malu-malu dan penuh sungkan, yang saling menyilang tapi tak pernah bersentuhan.
Film ini dapat disaksikan dengan memesan melalui : http://buttonijo.com/products/copy-of-vakansi-yang-janggal-dan-penyakit-lainnya
EXECUTIVE PRODUCER Iwan Hanono |
CINEMATOGRAPHER Bayu Prihantoro Filemon |
DIRECTOR Yosep Anggi Noen | EDITOR BW Purba Negara |
CAST Christy Mahanani Joned Suryatmoko Muhammad Abe Uda John |
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan