Lihat sekarang, aku semakin kacau. Tidak ada gairah. Aku lelah harus berulang kali mengecek beberapa pintu. Mengintip berulang kali dari lubang itu. Lalu merasa cemas dan tak berujung damai.
Aku menghela nafas. Aku berantakan.
Adakah salah seorang yang mampu meredakan ini?
Aku lupa, aku selalu jadi obat untuk orang lain. Padahal aku yang membutuhkan obat. Lihat diriku! Betapa malang diriku ini. Mencintai semua orang, sedangkan mereka tidak. Seharusnya aku tidak berkhayal. Ini bukan dunia dongeng.
Bangunlah!
Wanita ini tidak mencintaiku. Gerak tubuhnya tidak menunjukkan arti dan makna. Aku bukan yang dia cari. Harusnya aku mundur. Wanita ini bukan untuk aku. Jika iya, dia akan kembali dengan kejutan.
Aku harus kembali tidur…
Aku membuang banyak waktuku untuk memikirkannya. Dan itu tidak begitu penting. Aku bodoh! Sekali lagi, wanita ini benar-benar tidak menyukaiku. Berhenti untuk tidak lagi menyukai dirinya, semuanya sia-sia. Rasa tidak pernah berbohong. Hati terus menjerit dan ini sangat sakit.
Tolong lihat aku!
Cinta memang tidak harus memiliki, itu berlaku hanya untuk mereka yang tegar. Menyembunyikan gejolak itu padahal sangat menginginkan. Omong kosong! Aku ingin wanita itu. Setiap hari aku memikirkannya. Kenapa dia tidak membalas pesan singkatku? Kenapa dia hanya diam saja?
Tolong bantu aku…
Aku benci sikap dinginnya itu. Bisakah kamu sedikit lebih interaktif padaku? Aku benci harus selalu memulai percakapan diantara kita. Bisakah kamu sedikit lebih ramah padaku? Ada banyak wanita yang mendekatiku. Mereka sangat menginginkanku, tapi kenapa kamu tidak?
Aku memandang seseorang di cermin itu. Seseorang yang menaruh perasaan lebih pada seorang wanita yang baru saja ditemui. Bahkan dia belum mengenal baik wanita itu. Tapi dia merasa wanita itu adalah wanita yang akan menemani sepanjang hidupnya.
Parasnya tidak cantik bahkan tidak begitu menawan. Namun mampu memikat hati. Teman-temanku berulang kali mengatakan kamu bukan wanita baik. Karna bagiku, kamu istimewa. Lihat badut ini sedang menghiburmu. Berusaha agar kamu selalu ceria. Seburuk apapun harimu, aku ada disini untukmu. Aku mengayunkan lengan ku untuk melindungimu. Lalu aku kembali berdiri di sudut sana dan diam sambil memperhatikan setiap gerak-gerikmu. Karena aku pikir, aku tidak pantas untuk berdiri disampingmu.
Aku takut kamu merasa terusik dengan kehadiranku. Aku hanya diam dan membisu. Kelak datang kesempatan bagiku untuk berada disampingmu meski aku tidak tahu kapan waktu itu tiba. Jika tidak pernah ada kesempatan bagiku, tidak masalah. Aku tetap diam dan membisu.
Tenang saja, aku tidak akan mengusikmu. Bahagiamu adalah bahagiaku juga.
Tertanda, ketulusan tanpa batas, ketulusanku.
Ikuti Idenera di Google News.
Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com
Tinggalkan Balasan