Jalan hidup Filsuf Friedrich Nietzsche

266 0

Nietzsche adalah seorang filsuf yang lahir pada 15 Oktober 1844 di Rocken, wilayah Sachsen dari keluarga Protestan Lutheran. Ayahnya adalah seorang pendeta dan didikannya sangat saleh. Ia hidup di keluarga ibunya yang kebanyakan anggotanya adalah perempuan. Pada tahun 1854, ia masuk Gymnasium di kota Naumburg. Selanjutnya ia masuk asrama Lutheran di kota Pforta dan membaca karya sastrawan dan pemikir besar seperti Schiller, Holderlin, Byron, Plato, dan Aeschylus pada tahun 1858.

Studinya dilanjutkan di Universitas Bonn bersama Paul Deussen pada tahun 1864. Pada tahun 1865, ia belajar filologi di Leipzig di bawah bimbingan Profesor Ritschl, lalu menemukan buku Schopenhauer, Die Welt als Wille und Vorstellung, dan meninggalkan imannya. Kisah hidupnya dilanjutkan dengan menunaikan wajib militer di Naumburg pada tahun 1867. Kemudian, ia kembali ke Leipzig karena jatuh dari kudanya. Pada saat di Leipzig, Nietzsche bertemu dengan Richard Wagner yang pada waktu itu berada di Leipzig. Ia menulis Die geburt der Tragodie aus dem Geiste der Musik (Asal-Usul Tragedi dari Semangat Musik). Selanjutnya pada tahun 1869, ia menjadi dosen di Universitas Basel.

Baca juga : Perjalanan hidup Herbert Marcuse

Nietzsche sangat aktif dalam menuliskan pemikiran-pemikirannya. Pada tahun 1873-1876, ia menerbitkan 4 esai dengan 1 judul umum Unzeitgemasse Betrachtungen (Kontemplasi-Kontemplasi Tak Aktual). Kemudian pada tahun 1876, ia menerbitkan Richard Wagner in Bayreuth. Selanjutnya pada 1878-1879, ia menerbitkan Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, Terlalu Manusiawi).

Image result for Nietzsche

Pada tahun 1881-1888, ia menemukan kemandiriannya dalam berfilsafat. Pada saat yang sama, kesehatannya berangsur-angsur memburuk. Akan tetapi, ia tetap aktif dalam menulis. Karyanya tulisannya yang lain antara lain adalah Morgenrate (1881), Die froechliche Wissenschaft (1882), Also sprach Zarathustra (1883-1885), Janseits vom Guten und Bosen (1886), Zur Genealogie der Moral (1887), Der Antichrist (1888), Ecce Homo (1888).

Baca juga : William James : Kebenaran, Kemanusiaan dan Keyakinan

Kesehatannya berangsur-angsur memburuk. Pada tahun Januari 1889, ia menjadi gila. Selama kesehatannya memburuk, ia dirawat oleh saudarinya yang bernama Elizabeth. Akan tetapi ada keunikan dalam diri Nietzsche. Pada masa menjadi gila, Nietzsche tetap ramah dalam menyambut tamu-tamunya dan berdiskusi bersama mereka. Akhirnya Nietzsche meninggal pada 25 Agustus 1900 di Weimar.

Sumber : Thomas Rici Febrian, Jurnal Wiweka Vol 2 2017


Ikuti Idenera di  Google News: Google will europäische Nachrichtenplattform starten - und ... Google News.


Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com


 

Please share,
idenera

IDENERA, membuka kesempatan bagi siapapun menjadi kontributor. Tulisan dikirim ke : editor@idenera.com dan dapatkan 1 buku tiap bulannya bila terpilih oleh editor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *