Kita Tidak Bicara Lagi Summer

Apa kabarmu disana? Bagaimana harimu?

265 0

Aku disini sedang menghadapi beberapa masalah. Lagian aku sudah terbiasa seperti ini. Masalahku memang banyak. Aku bukan lahir dari keluarga yang bahagia. Keluargaku berantakan, Summer. Aku juga tidak dekat dengan saudara kandungku.

Tahukah kamu, aku sangat senang sekali saat kamu hadir di dalam hidupku. Bahkan aku belum pernah sedekat ini dengan seorang wanita berdarah Tionghoa. Kamu adalah favoritku.

Masih ingatkah kamu bagaimana pertama kali kita bertemu di aplikasi kencan itu? Hingga akhirnya kita terasa sangat dekat dan akrab sekali.

Mungkin memang inginnya semesta. Tapi saat aku mau kita lebih dari sekedar ini, kamu menolak.

Masih ingat hari ulang tahunmu? 29 Desember 2023, aku merayakan ulang tahunmu disini sendirian. Aku membelikan paket pizza walau aku menghabiskannya sendirian. Suatu saat nanti kita akan merayakan bersama, hari ulang tahunmu pasti indah sekali.

Kita belum pernah bertemu. Tapi saat aku mendengar rekaman suaramu, hatiku merasakan rindu. Seolah kita pernah bertemu sebelumnya. Bagaimana bisa? Manusia seperti aku ini yang sering nonton tarot jadi percaya kalau kamu memang takdirku.

Tapi kenapa seperti ini? Ini kali kedua kamu memancing kesalku. Dan begitulah aku. Aku punya trauma di masa lalu. Aku makin yakin kalau sebenarnya kamu benar-benar tidak menginginkanku. Jika benar kamu menginginkanku pasti dirimu memberi usaha sedikit.

Lihat! Aku yang selalu membangun topik agar kita selalu mengobrol. Aku yang sering bertanya padamu. Aku tidak begitu diperhatikan. Saat kamu cukup yakin untuk menanyakan perasaanku, kamu memulai hal itu. Dan menjadi bumerang pada akhirnya.

Aku menyukaimu, tapi bagaimana bisa aku bertahan terus? Aku manusia biasa, Summer.

Aku ditolak berulang kali olehmu. Apa yang kamu inginkan sebenarnya? Seorang teman yang bisa menjadi tempatmu untuk membuang semua sampah hatimu? Tanpa memikirkan perasaanku juga.

Aku pikir ada secerca harapan disini, dihubungan kita. Kelihatannya aku saja yang terlalu berharap. Aduh, khayalanku terlalu tinggi memang.

Aku menangis malam itu. Apakah kamu tahu hal itu, Summer?

Mataku bengkak. Napasku terengah-engah, tapi malam itu aku tidur nyenyak sekali akibat capek menangis. Padahal sudah janji pada diri sendiri bahwa aku tidak akan pernah kembali lagi. Hatiku terus menjerit memanggil namamu. Aku harus apa, Summer?

Hingga akhirnya aku melihat sebuah reels yang sangat mewakili isi hatiku. Aku menyukaimu. Dan tampaknya aku ingin sesuatu yang lebih dari ini. Walau terlihat sangat mustahil tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Ah, kamu di Malaysia. Aku di Indonesia, bukan jadi masalah yang besar soal itu.

Ayolah, kenapa semesta tidak berpihak padaku? Kali ini saja, pintaku. Aku menyukai wanita ini, ya Tuhan.

Dulu aku gagal dan hampir gila karena wanita yang menginterview diriku. Ya, HRD yang kemarin aku temui saat aku melamar kerja jadi barista. Nah, sekarang? Aku menyukai seseorang yang benar-benar cerdas. Aku suka semuanya. Aku suka cara berpikirnya. Jawaban-jawaban dia sangat teoritis. Dia juga tampak dewasa sekali. Wajahnya juga cantik, di mataku. Walau temanku tidak mengatakan dia cantik. 

Dia imut. Dan spesial. Wanita itu bernama Summer. Dia menyebut dirinya hanya beruang biasa. Lucu sekali.

Sekarang kami saling diam. Hening…

Jadi dia tidak benar-benar merindukanku. Mungkin inilah akhir ceritanya. Aku menebak-nebak apakah bahagia? Ternyata kita saling tidak bicara lagi. Dan mungkin tidak akan pernah lagi berbicara. Hanya memandang dari kejauhan.

Aku masih sering rindu. Teringat olehmu terus. Dan ingin melihat pesan masuk darimu muncul di layar ponselku. Apakah aku akan bertemu dengan wanita yang sama sepertimu?

Ini misteri kehidupan. Semoga keajaiban terjadi, dirimu datang dan mengatakan rindu padaku. Karna itulah yang ku tunggu selama ini. Walaupun aku tahu itu sangat mustahil sekali. Bisakah itu menjadi kenyataan? Aku ingin kita bicara lagi. Berhentilah mengatakan hal yang tidak penting.

Tuhan, kapan aku merasakan cinta yang tulus? Setelah sekian lama memberi cinta yang tulus, kapan aku menuai semua yang telah aku tabur?

Aku lelah. Aku ingin bertemu dengan seseorang yang menghargaiku.


Ikuti Idenera di  Google News: Google will europäische Nachrichtenplattform starten - und ... Google News.


Terimakasih telah mengunjungi IDENERA.com. Dukung kami dengan subscribe Youtube: @idenera, X :@idenera, IG: @idenera_com


 

Please share,
Acha Hallatu

Penulis muda dari Medan yang telah menulis buku Catatan Aku Anak Psikologi dan “Aku, Dia, dan Patah Hati yang Unchhh”. Buku-buku ini tersedia di Google Play Book dan Shopee. Email : hallatuacha@yahoo.co.id. IG : achahallatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *